Jenis Gaya Parenting, Yang Mana Gaya Mengasuh Anak Kamu?

  Gaya parenting dapat mempengaruhi kesehatan anak secara fisik dan mental. Parenting yang tepat dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak. Diana Baumrind adalah seorang psikolog asal Amerika Serikat yang melakukan penelitian pada tahun 1967 . Diana Baumrind dianggap sebagai pelopor dalam penelitian gaya parenting. Dia menggolongkan gaya parenting dengan beberapa pembagian.

1.  Gaya Parenting Otoriter

Gaya parenting otoriter fokus pada aturan yang ketat, ketaatan, dan disiplin. Orang tua ini memiliki harapan yang tinggi, dan mereka tidak ragu untuk memberikan hukuman ketika anak-anak tidak mengikuti petunjuk mereka. Orang tua otoriter juga mengambil kekuasaan pengambilan keputusan yang terbaik bagi anaknya. Anak jarang di mintai pendapat dalam menentukan keputusan.  

Efek pada anak: Ketika dibesarkan oleh orang tua otoriter, anak-anak sering baik perilakunya di rumah, tapi mereka mungkin melakukan perlawanan ketika bersama teman sekelas atau teman.

Menurut berbagai sumber anak-anak yang dibesarkan dengan gaya otoriter mempengaruhi karaker anak seperti:

  • Keterampilan sosial
  • Kesulitan untuk memutuskan dan mengambil keputusan sendiri
  • Kurang percaya diri
  • Kurang baik dalam menilai karakter orang lain
  • Kesulitan dalam mengendalikan emosi dan kebencian

2. Gaya Parenting Permisif

Kebanyakan orang tua permissif lebih seperti teman daripada figur otoritatif. Mereka mengakomodasi kebutuhan anak-anak mereka tanpa menerapkan didiplin yang tinggi. Sebagai contoh, mereka mungkin membiarkan anak main sampai larut malam, jika itu yang diinginkan anak. Orang tua permissif santai dan lembut, dan aturan di rumah sangat minimal. Orang tua ini adalah sebaliknya dari orang tua otoriter.

Efek pada anak: Karena mereka memiliki posisi yang tinggi di rumah, anak-anak orang tua permissif terbiasa untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. 

Karakter yang mungkin dihasilkan: 

  • Kekurangan tanggung jawab
  • Anak-anak mungkin impulsif dan agresif
  • Anak-anak mungkin kekurangan independensi dan tanggung jawab pribadi
  • Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya permissif sering memiliki harga diri yang tinggi, tetapi mereka juga dapat bersikap seolah-olah berhak, egosentris, dan egois. Anak-anak ini juga mungkin gagal dalam usaha-usaha sekolah, kerja, atau sosial karena mereka tidak terbiasa berusaha dalam keluarga.
                                             sumber gambar: https://pixabay.com

3. Gaya Parenting Otoritatif

Baumrind menganggap gaya parenting otoritatif sebagai gaya parenting "emas". Orang tua otoritatif memberikan batasan pada anak-anak mereka, tetapi mereka juga memberikan kebebasan untuk mengambil keputusan. Mereka melihat kesalahan sebagai pengalaman belajar dan mereka memiliki harapan yang jelas untuk anak-anak mereka. Orang tua otoritatif merawat dan hangat, namun mereka menanamkan pentingnya tanggung jawab dan disiplin.

Efek pada anak: Biasanya anak-anak orang tua otoritatif percaya diri, bahagia, dan sukses. 

 Karakter anak yang mungkin dihasilkan:

  • Hubungan yang sehat dengan orang tua
  • Anak-anak cenderung bertanggung jawab
  • Harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi
  • Mampu mengendalikan agresi mereka
  • Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya otoritatif terbiasa  untuk membuat keputusan sendiri dengan persetujuan orang tua. Anak-anak ini juga mungkin berperforma baik secara akademis dan sosial.
4. Gaya Parenting Abai

Gaya parenting ini awalnya tidak didefinisikan oleh Diana Baumrind; itu ditambahkan ke daftarnya kemudian oleh peneliti Eleanor Maccoby dan John Martin. Pada dasarnya, orang tua yang mengabaikan anak-anak mereka, yang harus merawat diri mereka sendiri. Mereka tidak menetapkan aturan atau harapan. Orang tua cenderung tidak mencampuri urusan anaknya.

Efek pada anak: Tanpa bimbingan, struktur, atau keterlibatan orang tua, anak-anak orang tua yang mengabaikan sering bertindak sendiri. kepuusan yang diambil anak bisa saja salah.

anak yang tumbuh dengan gaya parenting abai dapat menumbuhkan karakter yang negatif namun disisi lain dapat menumbuhkan kemandirian. 


wallahu a'lam bishawab

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak